Mengapa orang berminat membeli franchise? Jawabannya adalah; agar duitnya bisa berkembang biak dengan cara paling mudah dan aman. Lalu, bagaimana jika franchise yang dijual tidak bisa menjamin hal ini? Bagaimana jika franchise yang dijual belum sukses?
Fenomena inilah yang banyak terjadi di masyarakat beberapa tahun terakhir. Banyak orang sibuk mem-franchise-kan usahanya padahal usaha itu belum sukses. Lebih keterlaluan lagi sebuah usaha yang baru berjalan beberapa minggu atau bulan saja sudah di-franchise-kan. Aneh khan?
Mengapa ada saja orang terhipnotis oleh franchise gadungan ini? Menurut saya karena pintarnya pemilik franchise menggunakan PENCITRAAN bisnis buat usaha miliknya. Berikut ini saya ulas beberapa strategi PENCITRAAN yang banyak dilakukan pebisnis untuk mengangkat namanya bisa SEOLAH-OLAH sukses luar biasa. Berikut ini pencitraannya:
Pencitraan Pertama, Menulis Buku Bertema Bisnis
Menulis buku bertema bisnis merupakan sebuah prestis, dan kualitas pengetahuan tersendiri bagi penulisnya. Buku bertema bisnis pasti banyak diburu oleh pelaku bisnis, terutama pelaku bisnis pemula. Kesan sebagai pebisnis handal dan sukses sudah pasti melekat pada penulis buku ini.
Tapi tahukah anda, menerbitkan buku seperti ini bisa dilakukan sendiri tanpa prosedur ribet dari penerbit. Asal…kita punya duit. Jadi, jangan percaya dan silau oleh banyaknya buku bisnis yang telah ditulis pemilik franchise.
Pencitraan Kedua, Tampil di Majalah Bisnis sebagai Tokoh Sukses
Bisa tampil di koran atau majalah bisnis sebagai orang sukses dalam bisnis yang berhubungan dengan franchise miliknya, adalah sebuah prestasi yang sangat bagus. Itulah kesan pertama yang kita tangkap saat melihat tokoh bisnis yang tampil di majalah bisnis.
Tapi tahukah anda, sebenarnya kita tinggal membayar beberapa juta saja, profil kita bisa tampil di majalah atau koran lho. Tidak percaya? Silahkan datang sendiri ke bagian periklanan sebuah koran atau majalan, anda akan tahu tarifnya berapa.
Pencitraan Ketiga, Menyelenggarakan Seminar dan Numpang Sukses
Cara menggunakan strategi ini adalah dengan mengundang beberapa orang sukses sebagai pembicara dalam sebuah seminar yang diselenggarakan pemilik franchise. Misal ada 3 orang pengusaha sukses di bidang yang sama dengan bidang pemilik franchise, kemudian pemilik franchise menjadi pembicara keempat dengan mengusung usaha franchise miliknya.
Dengan cara ini akan timbul kesan bahwa kualitas dan kesuksesan pemilik franchise akan sama dengan 3 orang pembicara lainnya. Sudah pasti perusahaan miliknya akan mendapat kesan sebagai perusahaan yang sukses. Pintar khan
Pencitraan Keempat, Memberi Kesan Cabangnya Banyak
Pemilik franschise dalam setiap promonya menyebutkan telah mempunyai cabang (orang yang telah membeli) dengan jumlah puluhan. Dari kesan inilah banyak orang terburu silau akan kesuksesan yang ada di depan mata. Akibatnya tanpa banyak pertimbangan pembeli mempertaruhkan uangnya untuk membeli franchise tersebut.
Tahukah anda? Kebanyakan yang disebutkan adalah jumlah orang yang telah membeli franchisenya. Bukanlah berapa jumlah franchise yang masih bertahan hidup. Anda harus jeli lho.
Tips Aman Membeli Franchise
Banyak tips aman membeli franchise yang bisa anda cari di Google. Saya tidak akan menyebutkan tips yang bertele-tele untuk anda. Tips dari saya sebagai berikut;
Abaikan semua strategi pencitraan diatas
Pastikan usaha induknya MASIH BEROPERASI DAN TELAH SUKSES. Orang membeli franchise berarti membeli tips sukses. Gak lucu khan kalau usaha franchise yang akan kita beli sudah gulung tikar.
Abaikan laporan keuangan dari pemilik franchise, karena itu semua bisa direkayasa. Lihatlah fakta di lapangan. Kalau perlu lakukan cara pengintaian secara diam-diam selama beberapa hari.
Konsultasikan kepada orang yang telah berpengalaman berhubungan dengan bisnis yang akan anda beli. Ingat, harus orang yang telah berpengalaman agar tidak salah memberi pendapat dan masukan.
Jika anda muslim, lakukan sholat Istikharah dulu sebelum menentukan pilihan membeli atau tidak. Biarkan Tuhan aja yang memberi petunjuknya secara langsung, biar aman