Selasa, 26 Juli 2022
Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara
Sejauh ini saya sudah sering mendengar kata kata seperti budi pekerti, ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani yang menjadi jiwa dari pendidikan nasional. Oleh sebab itu, pada tahap awal ini, saya akan berdialog dengan diri saya sendiri untuk menemukan pemikiran mendasar Ki Hadjar Dewantara dan relevansinya dengan peran saya sebagai pendidik’.
1. Pengalaman yang membuat saya rindu bersekolah adalah ketika saya bertemu dengan teman-teman dan bermain bersama, mengekpresikan segala kegiatan bersama teman. saya senang menghabiskan waktu bersama teman - teman saya untuk melakukan sesuatu yang tidak pernah saya lakukan sebelumnya. Suasana kelas yang terkadang ramai, kadang kondusif pun saya rindukan. Ada masa dimana saya sempat membolos mata pelajaran yang tidak saya suka dan memilih untuk menghabiskan waktu di kantin. Ada masa dimana saya dan teman teman saya bercerita tentang banyak hal yang selalu berubah setiap jamnya. Perasaan ketika saya bertemu dengan guru yang galak atau membosankan dan mau tidak mau saya harus mengikuti pelajarannya hingga akhir. Waktu dimana saya terkadang tidur atau makan diam - diam didalam kelas saat jam mata pelajaran sedang berlangsung. Hingga di akhir ketika acara perpisahan tiba, banyak sekali kenangan yang tidak bisa saya lupakan.
2. Peristiwa yang membuat saya merasa berkembang dan belajar sebagai seorang pembelajar yaitu saat saya diberi ruang untuk mengekplorasi semua kemampuan dan saat saya diberi kesempatan untuk meraih beasiswa ke perguruan tinggi dan beasiswa ke luar negeri. Saya merasa banyak kekurangan saat diantara para pembelajar hebat dengan latar belakang budaya yang berbeda. Satu sisi saya menjadi termotivasi untuk berkembang bersama dengan yang lain untuk mencapai tujuan menjadi manusia seutuhnya.
3. Sosok guru yang menginspirasi saya adalah almarhum Ibu saya yang dengan gigih memberikan contoh kepada saya dan membimbing saya melewati masa-masa remaja saya. Nilai-nilai kehidupan seperti kejujuran, kerja keras dan tidak mudah menyerah sering dikomunikasikan dan dicontohkan kepada saya. Disamping itu ada sosok guru yang menginspirasi saya adalah guru Bahasa Inggris saat di SMP
4. Pengalaman berkesan bersama guru bahasa inggris yakni ketika saya diberikan buku tulis yang memiliki cover kamus sederhana. Saat itu adalah pertama kali saya belajar dengan cara yang berbeda, secara tidak langsung saya tiap saat membaca cover buku tersebut. Selanjutnya saya diminta untuk membaca bungkus mie instan yang ada tulisannya bahasa inggris. Sejak itu saya jadi menyukai pelajaran bahasa Inggris.
5. Pernah saya mengadaptasi cara yang dilakukan Guru tersebut melalui menonton film/drama korea Hotilier yang mengisahkan mengenai kegiatan di hotel. Sesuai dengan mata pelajaran yang saya ampu Industri Perhotelan, siswa saya minta menceritakan kembali mengenai seluk-beluk hotel dan orang orang yang berkecimpung di industri perhotelan.Siswa sangat antusia menceritakannya.
Refleksi
Ki Hajar Dewantara memberikan pemikirannya tentang Dasar-dasar Pendidikan. Menurut KHD, Pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak. Menurut KHD, mendidik dan mengajar adalah proses memanusiakan manusia, sehingga harus memerdekakan manusia dan segala aspek kehidupan baik secara fisik, mental , jasmani dan rohani. Hal positif yang bisa diterapkan di kelas/sekolah sesuai dengan budaya Jawa/ orang Banyumas/Cilacap yang berkarakter seperti tokoh Banyumas yaitu Semar/ Bawor yang sifatnya adalah suka momong, walaupun sakti beliau tidak pernah sombong dan selalu memperhatikan akhlak yang mulia (memperhatikan tata krama terhadap orang tua, juga sayang terhadap yang lebih muda, dekat dengan Tuhan), bekerja itu tidak hanya mengandalkan otak semata,tetapi juga dengan kerja keras, maka dibutuhkan keterpaduan kerja otot dan otak untuk hasil yang maksima, rajin, suka bekerja keras dan cekatan.
Secara garis besar konsep pemikiran KHD sangat relevan dengan pendidikan di sekolah saat ini yang tertuang dalam pilar pembelajaran sesuai rekomendasi UNESCO
a. Learning to know, pembelajaran untuk mengetahui prinsip-prinsip dasar, konsep dan pemikiran
b. Learning to do, pembelajaran menjadikan kita untuk mempelajari sesuai dan melakukan kegiatan sehari-hari dengan memperhatikan norma dan keberagaman yang ada
c. Learning to live together, pembelajaran yang mengajarkan seseorang untuk hidup bermasyarakat dan menjadi manusia berpendidikan yang bermanfaat baik bagi diri sendiri dan masyarakatnya maupun bagi seluruh umat manusia, mampu hidup berdampingan dengan manusia dan alam sekitarnya secara harmonis.
d. Learning to be, pilar yang terakhir mengajarkan pada kita bahwa pembelajaran adalah untuk menjadi manusai seutuhnya, mampu menjadi kholifah di muka bumi.
Saya merasa sudah melaksanakan pemikiran KHD namun ada beberapa yang harus saya tekankan saya asah demi kemajuan siswa. mampu menghasilkan peserta didik yang berkepribadian merdeka, sehat fisik, sehat mental, cerdas, menjadi anggota masyarakat yang berguna, dan bertanggungjawab atas kebahagiaan dirinya dan kesejahteraan orang lain. Yang segera bisa saya terapkan dari pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara adalah tidak memberikan hukuman-hukuman kepada siswa, lebih sabar dalam membimbing, mengenali lebih dalam karakter dan latar belakang siswa (keluarga/lingkungan) dengan menjalin komunikasi dengan orang tuanya, hal ini bisa dilakukan dengan kunjungan rumah atau home visit. Memberikan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa melalui pemilihan, dan memberikan pembelajaran yang berbasis industri supaya siswa dapat berwirausaha, mandiri dan bekerja.
Semoga bermanfaat dan tetap bahagia. Salam
Harapan dan Ekspektasi
Setelah mempelajari modul ini berharap kedepannya lebih meningkatkan kualitas diri, menciptakan ide-ide kreatif inovatif, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan melaksanakan pembelajaran berpusat pada murid dan menekan konsep belajar konstektual sehingga murid dapat mandiri dalam kehidupan sehari-hari.
Harapan yang ingin saya lihat pada murid yaitu terciptanya kemerdekaan dalam belajar sehingga murid merasa senang, dan bisa bebas memberikan partisipasinya dalam proses belajar.
Saya percaya dengan modul ini, perlahan tetapi pasti saya akan bisa berbenah menuju perubahan pembelajaran merdeka belajar, karena perubahan cara berfikir dalam pembelajaran merupakan sesuatu yang kekal dan bisa mengikuti perkembangan jaman.