Jumat, 19 September 2008

Proses Pembangunan Mental

Memang tidak mudah seperti yang dikatakan, pembentukan mental perlu ketekunan dan kedisiplinan, terlebih lagi di era yang penuh dengan arus informasi yang sering cepat mempengaruhi karakter dan jiwa masyarakat.
Berikut ini saya sajikan beberapa proses pembangunan mental yang berdasar peningkatan kecerdasan emosi dan spiritual.
Sebelumnya pembangunan mental dimulai dengan menggali suara hati (god spot) dan Penjernihan Emosi (zero mind)

Suara hati manusia pada prinsipnya sama, ada pengakuan yang universal. Manusia punya pengakuan ketuhanan dan kesadaran diri bahwa ia adalah makhluk ciptaan Tuhan. Pada prinsipnya manusia mengakui nilai-nilai kebaikan yang dibawa dari lahirnya dan nilai-nilai kebenaran penciptnya.

Untuk memudahkan masuknya prinsip-prinsip hidup yang baik ke dalam hati , perlu adanya perjernihan dimana pikiran tidak terkontaminasi dengan energi negative yang akan mendominasi.

Selanjutnya dalam pembangunan mental (mental building) implementasinya dapat menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Star Principle
Prinsip hidup tauhid yang kokoh dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami oleh manusia dalam menjalani hidup. Di sinilah landasan dari segala landasan karena bertindak hanya semata untuk penciptnya. Bagi anda umat Islam sholat adalah kunci dari pembangunan mental. Ketundukan dan ketaatan untuk membuka kembali sumber-sumber suara hati. Ucapan takbir adalah pengakuan bahwa Allah – lah yang memiliki kebesaran, dan sifat kebesaran ini akan mengisi jiwa manusia untuk senantiasa maraih kemenangan dan kebesaran hati yang bersih.

2. Angel Principle
Kepercayaan bukanlah pemberian dari orang lain, tapi upaya yang merupakan hasil imbal balik bagi seseorang yang telah menujukkan loyalitas dan integritas tinggi dan komitmen yang terus menerus.

3. Leadership principle
Kepemimpinan adalah sebuah pengaruh dan bukan otoritas. Ia berangkat dari integritas dan kepercayaan serta komitmen yang tinggi sehingga membentuk kepribadian. Sholat merupakan pelatihan kepemimpinan yang sesungguhnya.

4. Learning Principle
Sholat memiliki nilai pembelajaran yang tinggi. Sujud dan rukuk melambangkan langkah manusia yang dinamis tetap memiliki jiwa yang luhur meskipun kening menempel tanah (kehidupan manusia). Duduk pada tahiyyat melambangkan keikhlkan setelah berjuang (rukuk dan sujud) dan jari menunjuk ke depan yang senantiasa berkomitmen ke depan konsisten untuk mengabdi Yang Esa.

5. Vision Principle
Sholat adalah visualisasi atau simulasi kehidupan dengan sebuah cita-cita yang luhur. Para ahli dan beberap bukti nyata telah menujukkan bahwa orang-orang besar selalu memiliki visi yang kuat di kepalanya sebelum ia merealisasikan di alam nyata. Inilah kunci dari sebuah keberhasilan dan kekuatan sebuah visualisasi. Doa merupakn visi dan akan menjadikan guratan bayangan yang kuat dalam jiwa dan pikiran seseorang.

6. Well Organized Principle
Sebuah keteraturan adalah sebuah disiplin. Disiplinlah yang akan mampu menjaga serta memelihara alur system yang terbentuk. Semesta ini bertahan lama karena ada kedisiplinan gerak yang melahirkan keteraturan dan keindahan.

Nah semua akan bisa diwujudkan apabila kita mau melakukannya.

   
  Cilacap, 18 September 2008
  Winardi

Tidak ada komentar: