Rabu, 22 Juli 2020

Produk Wisata dan Ciri-Cirinya


Produk wisata adalah suatu bentukan layanan, dalam suatu kesatuan rangkaian perjalanan yang hanya dapat dinikmati apabila seluruh rangkaian perjalanan tersebut dapat memberikan pengalaman menarik dan pengalaman yang baik bagi yang melakukan perjalanan tersebut.

Dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan disebutkan bahwa usaha pengertian pariwisata adalah suatu perusahaan di bidang pariwisata yang menghasilkan produk tertentu. Produk wisata sebenarnya bukan saja merupakan produk yang nyata, akan tetapi merupakan rangkaian produk yang tidak hanya mempunyai segi-segi yang bersifat ekonomis, namun juga bersifat sosial, psikologis dan alam.

Produk wisata merupakan berbagai jasa di mana satu dengan yang lainnya saling terkait dan dihasilkan oleh berbagai perusahaan pariwisata, misalnya akomodasi, angkutan wisata, bir perjalanan, restoran, daya tarik wisata, dan perusahaan lain yang terkait.

Sebagai suatu produk yang kompleks, produk wisata berbeda dengan jenis produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh industri lainnya, terutama industri manufaktur. Kekhasan inilah yang menjadikan produk wisata suatu jenis barang dan jasa yang unik dan memerlukan penanganan yang khusus pula.

Pemahaman yang memadai mengenai ciri-ciri produk wisata akan dapat memberikan pemahaman yang baik terhadap perencanaan, pengembangan, pengelolaan, dan pemasaran kepariwisataan. Adapun ciri-ciri produk wisata adalah :


1.    Tidak dapat disimpan (Perihable)

Barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan wisata pada umumnya bersifat mudah rusak dan tidak dapat disimpan kemudian dijual kembali keesokan hari.

2.    Tidak dapat dipindahkan (Intangible)

Wisatawan atau pengguna barang dan jasa pariwisata tidak dapat membawa produk wisata kepada pelanggan, tetapi pelanggan itu sendiri yang harus mengunjungi atau datang sendiri untuk menikmati produk wisata itu.

3.    Produksi dan proses konsumsi terjadi atau berlangsung bersamaan (location tied/user participation)

Wisatawan maupun pengunjung yang akan menikmati  produk wisata harus datang ke tempat proses produksi sedang berlangsung, tanpa keberadaan pembeli, untuk mempergunakan atau menikmati jasa-jasa tersebut, tidak akan terjadi produksi.

4.    Tidak ada standar ukuran yang pasti atau objektif (Variability)

Karena dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pengunjung dan wisatawan yang beragam, umumnya produk wisata dibuat dan dijual dengan variasi yang beraneka. Produk wisata memiliki keragaman jenis dan harga yang ditentukan oleh bermacam-macam faktor, misalnya musim dan status sosial pembeli.

5.    Pelanggan tidak dapat mencicipi produk itu sebelumnya (lack of ownership)

Pembeli harus datang sendiri ke tempat produksi barang dan jasa pariwisata berlangsung, sehingga mereka tidak akan mengetahui kondisi produk tersebut secara nyata karena hanya mengetahui melalui brosur dan media promosi lainnya.

6.    Pengelolaan produk wisata mengandung resiko besar (Risky)

Usaha pariwisata memerlukan investasi yang sangat besar, sedangkan permintaan sangat peka terhadap perubahan kondisi ekonomi, politik, keamanan, dan sikap masyarakat, sehingga perubahan-perubahan tersebut akan menimbulkan pengurangan permintaan dan apabila hal ini berlanjut terus menerus akan  mengakibatkan tergoyahnya sendi-sendi investasi.

Produk industri pariwisata terdiri dari bermacam-macam unsur yang merupakan suatu paket yang satu sama lain tidak terpisah. Produk industri pariwisata adalah semua jasa-jasa yang dibutuhkan wisatawan semenjak ia berangkat meninggalkan rumah sampai di daerah tujuan wisata yang telah dipilihnya, sampai ia kembali ke rumah dimana ia biasa tinggal.

Produk wisata (tourism product) dapat diartikan sebagai keseluruhan layanan yang disiapkan untuk orang yang melakukan kegiatan wisata dari meninggalkan rumah, selama perjalanan dan di tempat tujuan hingga Kembali lagi ke tempat asalnya.

Bila unsur-unsur tersebut di atas dikembangkan sesuai dengan urutannya, yaitu semenjak seorang wisatawan meninggalkan tempat tinggalnya, sampai di tempat tujuan dan kembali ke rumah dimana ia biasanya tinggal, maka ada delapan unsur pokok yang membentuk produk sehingga merupakan satu paket, yaitu :
1.            Jasa travel agent atau biro perjalanan wisata, yang memberikan informasi, nasehat,  pengurusan dokumen perjalanan, dan perencanaan perjalanan.
2.            Jasa perusahaan angkutan wisata ( darat, laut, dan udara ) yang akan membawa wisatawan dari dan ke daerah tujuan wisata.
3.            Jasa penyedia akomodasi.
4.            Jasa penyedia makanan dan minuman.
5.            Penyelenggara kegiatan hiburan dan rekreasi.
6.            Daya tarik wisata, yang terletak di daerah tujuan wisata, yang merupakan motivasi untuk orang yang berkunjung ke daerah tersebut.
7.            Jasa-jasa souvenirshop dan handicraft serta shopping center di mana wisatawan dapat berbelanja untuk membeli oleh-oleh dan barang-barang kenangan lainnya.
8.            Jasa perusahaan pendukung, seperti Bank/ATM, money changers, supermarket, rumah sakit, ekspedisi, kantor pos, dan lain-lain.